Soppeng, Celebesindo.com, Pemerintah Kabupaten Soppeng kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif dan pariwisata daerah. Melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Dispapora), kegiatan Pengembangan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif (WEKRAF) resmi dibuka di Aula Kantor Gabungan Dinas Lantai 2, Jalan Salotungo, Watansoppeng, pada 19–20 November 2025.
Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Soppeng, A. Makkaraka, S.Sos., M.Si., yang hadir mewakili Bupati Soppeng.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bukan hanya program rutin, tetapi merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan daerah.
A. Makkaraka menjelaskan bahwa arah pembangunan pariwisata di Soppeng merujuk pada regulasi nasional dan daerah. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan serta Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 6 Tahun 2016 mengamanatkan bahwa pariwisata harus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan.
“Regulasi ini menjadi pengingat bahwa pariwisata bukan sekadar objek wisata, tetapi sebuah ekosistem yang mendorong pemulihan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan citra daerah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti hadirnya Peraturan Daerah Tahun 2025 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, yang disusun untuk menyesuaikan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019. Menurutnya, regulasi ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat karya intelektual dan kreativitas masyarakat Soppeng.
Dorongan Kolaborasi Lintas Sektor
Dalam bagian sambutannya, A. Makkaraka menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan. Menurutnya, keberhasilan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif memerlukan kerja sama antara pemerintah, swasta, pelaku usaha, komunitas, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis).
“Desa-Desa yang sudah memiliki prestasi diharapkan mempertahankan inovasi mereka. Sementara desa lainnya perlu terus berbenah agar potensi yang ada dapat dikelola lebih optimal,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini terlibat dalam pembangunan pariwisata di Soppeng, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan yang turut mendukung berbagai program pengembangan daerah.
Kepala Dispapora Soppeng, Dra. Suriasni, M.Pd., dalam laporannya memaparkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membuka wawasan pelaku ekonomi kreatif mengenai potensi industri kreatif secara nasional.
Materi pelatihan mencakup perkembangan sektor ekraf di Indonesia, strategi branding dan pemasaran digital, manajemen keuangan usaha, inovasi produk, serta pengenalan jejaring komunitas kreatif.
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan studi kasus dari pelaku ekonomi kreatif yang telah sukses di tingkat nasional, sebagai inspirasi dan motivasi untuk memperkuat usaha mereka di Soppeng.
Peserta dari Berbagai Sektor Usaha
Total 40 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari:
10 anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis),
30 pelaku ekonomi kreatif yang mewakili 15 sektor usaha, mulai dari kuliner, fashion, kriya, fotografi, hingga digital marketing.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Muh. Ibrahim Halim, S.Pt., M.I.Kom., dan Ahmad Yusran, SSTP., M.Si., serta perwakilan dari Dinas PTSP, Disperindag Koperasi dan UKM, dan pimpinan Ekraf Cantika Sabbena/Dekranasda.
Pemerintah Kabupaten Soppeng berharap pelatihan WEKRAF ini dapat menjadi dorongan nyata bagi pelaku usaha lokal dalam memajukan potensi kreatif daerah. Dengan SDM yang kompeten, kolaboratif, dan adaptif, sektor ekonomi kreatif diyakini mampu menjadi penggerak utama pembangunan pariwisata berkelanjutan.
“Dengan kerja sama dan komitmen bersama, ekonomi kreatif di Soppeng dapat tumbuh menjadi sektor unggulan, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional bahkan internasional,” tutup A. Makkaraka.
(Red)
