Gowa, Celebesindo.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku terus mendorong pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk mempercepat produksi pangan nasional. Langkah ini sejalan dengan target Indeks Pertanaman (IP) 300, yaitu tanam padi tiga kali setahun.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, percepatan tanam menjadi kunci swasembada pangan.
“Jika setiap daerah mampu menanam tiga kali setahun, swasembada bukan mimpi, melainkan kenyataan,” ujarnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa pertanian harus beralih dari konvensional ke modern.
“Mindset harus berubah. Pertanian modern adalah keharusan,” tegasnya.
Semangat modernisasi diwujudkan BBPP Batangkaluku melalui praktik lapangan. Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, memberikan pelatihan persemaian padi metode dapog yang lebih murah dan efisien kepada pegawai serta siswa magang, Jumat (12/9/2025).
“Persemaian untuk transplanter tidak harus mahal. Setelah paham, ajarkan ke masyarakat,” pesannya.
Jamal menekankan, edukasi masyarakat penting karena banyak yang masih beranggapan persemaian harus menunggu selesai panen.
“Mindset itu harus diubah. Saat 15 hari jelang panen, kita sudah bisa menyiapkan persemaian,” jelasnya.
Ia menambahkan, persemaian bisa dibuat di halaman rumah atau lahan sempit dengan sistem bertingkat. Dengan teknik ini, tanam tiga kali setahun bisa dilakukan dengan mudah.
Selain itu, Jamal mengingatkan pegawai agar memahami program Kementan meski berlatar belakang non-pertanian.
“Semoga kita bisa bersama-sama berkontribusi untuk IP 300 sehingga Indonesia mampu swasembada pangan berkelanjutan,” harapnya.
Komitmen BBPP Batangkaluku membuktikan bahwa transformasi pertanian bisa dimulai dari langkah sederhana. Dengan cara ini, IP 300 bukan lagi wacana, tapi gerakan bersama menuju kedaulatan pangan.
(YM/*)