Guru Kelas 4.B Ibu Andi Wahdiati Hadirkan Kehangatan Belajar dari Layar Chromebook -->

Translate


Guru Kelas 4.B Ibu Andi Wahdiati Hadirkan Kehangatan Belajar dari Layar Chromebook

CELEBESINDO
Senin, 01 September 2025

Soppeng, Celebesindo.com, Di ruang kelas virtual 4.B SDN 7 Salotungo, senyum anak-anak tetap merekah meski tak lagi duduk berjejer di bangku sekolah. Semua berkat ketulusan seorang guru, Andi Wahdiati, S. Pd., SD, yang tak pernah lelah mencari cara agar semangat belajar murid-muridnya tak pernah padam.

Dengan bermodalkan Chromebook,  hari ini, Ibu Wahdiati hadir di hadapan murid-muridnya lewat Google Classroom dan Google Meet. Suaranya yang lembut memanggil satu per satu nama siswa membuat anak-anak merasa benar-benar diperhatikan, seolah mereka tetap berada di kelas yang sama.

“Anak-anakku, semangat ya belajar hari ini. Jangan lupa tersenyum,” begitu sapanya yang selalu disambut antusias oleh anak-anak, meski hanya lewat layar.

Chromebook menjadi sahabat setianya. Dari perangkat itu, ia mengirimkan materi, membagikan video pembelajaran, bahkan mengadakan kuis seru lewat Quizizz dan Kahoot. Murid-muridnya pun merasa belajar seperti sedang bermain, bukan sekadar mengerjakan tugas.

Salah satu muridnya, sebut saja Nugie Mahardika Munandar, mengaku sangat terbantu. “Saya senang sekali kalau belajar sama Bu Guru lewat Chromebook. Kalau ada yang saya tidak mengerti, Bu Guru selalu sabar menjelaskan lagi sampai saya paham,” ujarnya polos.

Tak hanya murid, orang tua pun merasakan betapa besarnya peran Ibu Wahdiati dalam mendampingi anak-anak. Seorang wali murid, menceritakan pengalamannya. “Saya sering melihat anak saya begitu bersemangat setiap kali ada kelas daring dengan Bu Wahdiati. Meski belajar lewat Chromebook, Bu Guru tetap bisa membuat suasana hangat. Kami orang tua merasa sangat terbantu, apalagi beliau selalu memberi arahan dengan sabar, bahkan kepada kami,” tuturnya penuh syukur.

Namun Ibu Wahdiati tak menutup mata bahwa tidak semua muridnya punya akses internet stabil. Untuk itu, ia tetap menyiapkan lembar tugas cetak yang bisa diambil orang tua di sekolah. “Tidak boleh ada anak yang ketinggalan. Semua punya hak yang sama untuk belajar,” katanya tegas dengan mata berbinar.

Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd I, memberikan apresiasi atas dedikasi tersebut. “Ibu Wahdiati bukan hanya mengajar dengan teknologi, tetapi juga dengan hati.  pendidikan tidak berhenti meski ada jarak,” ungkapnya.

Di balik layar Chromebook, ada cinta dan ketulusan seorang guru yang terus menyalakan cahaya pengetahuan. Kisah Ibu Andi Wahdiati adalah pengingat bahwa pendidikan bukan semata soal teknologi, melainkan tentang kasih sayang, kesabaran, dan keyakinan bahwa setiap anak berhak tumbuh dengan ilmu dan bahagia.