Transformasi Pembelajaran Abad 21, Penguatan Peran Guru Melalui Kurikulum Adaptif dan Inovatif -->

Translate


Transformasi Pembelajaran Abad 21, Penguatan Peran Guru Melalui Kurikulum Adaptif dan Inovatif

CELEBESINDO
Selasa, 01 Juli 2025


Soppeng, Celebesindo.com, Dalam rangka memperkuat pemahaman dan kapabilitas guru dalam perencanaan kurikulum berbasis regulasi terbaru, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Kabid PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Muhammad Husni, S. Pd., M. Pd., hadir sebagai pembicara utama pada kegiatan rapat Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 1 Kabupaten Soppeng yang diselenggarakan di SD IT Ar-Raihan.

Mengangkat topik “Implikasi Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 dan Bagaimana Penerapan Koding dan Kecerdasan Artifisial (K2A) serta seperti apa Pendekatan Pembelajaran Mendalam dalam Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan”.

Kegiatan ini menjadi forum ilmiah yang bertujuan membekali para guru dengan pemahaman konseptual dan aplikatif terkait arah kebijakan pemerintah saat ini, baik mengenai Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, maupun bagaimana pengimplementasian K2A dan PM dalam kurikulum nasional yang terkini. Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025 sendiri merupakan regulasi penting yang menggarisbawahi bagaimana seorang guru yang akan diberi tugas sebagai kepala satuan pendidikan sehingga bersama tim pengembang kurikulum sekolah, mereka dapat menyusun kurikulum dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam serta bagaimana cara menenpatkan Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai satu mata pelajaran pilihan dalam kurikulum Satuan Pendidikan yang kontekstual, partisipatif, serta berorientasi pada pembentukan karakter dan kompetensi abad ke-21.

Dalam pemaparannya, Muhammad Husni menekankan bahwa penyusunan kurikulum bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan proses strategis yang menuntut pemikiran pedagogis yang reflektif dan responsif terhadap dinamika peserta didik, masyarakat, serta perkembangan global.

Kurikulum harus lahir dari kebutuhan dan identitas lokal satuan pendidikan, seraya tetap sejalan dengan visi nasional pendidikan Indonesia. Guru sebagai perancang pembelajaran, harus mampu menerjemahkan kebijakan ini ke dalam praktik yang bermakna di kelas,” tutur Muhammad Husni di hadapan peserta.

Turut menghadiri kegiatan ini sejumlah pemangku kepentingan pendidikan, di antaranya Koordinator Wilayah UPT Pendidikan Kecamatan Lalabata Drs. Jamal, M. Si., Pengawas Gugus 1 Kabupaten Soppeng Drs. Sudirman, S. Sos., Ketua Gugus 1 kabupaten soppeng Abdul Asis, S. Pd. I., serta Kepala SD IT Ar-Raihan Faisal Bakhtiar, S. Pd. Kehadiran para tokoh ini menandai pentingnya sinergi lintas fungsi dalam mengawal implementasi kebijakan pendidikan secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Kegiatan berlangsung dengan atmosfer akademik yang produktif. Para peserta, yang terdiri dari guru-guru dari berbagai satuan pendidikan dasar dalam lingkup Gugus 1, menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi serta berdiskusi secara kritis terkait tantangan dan strategi dalam penerapan kurikulum yang adaptif dan kontekstual. 

Mereka diberikan bekal bagaimana cara menyusun modul ajar dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam yang lebih dikenal dengan nama Depp Learning. 

Bagiamana cara memilih Dimensi Profil Lulusan yang akan dicapai  ketika melalkukan pembelajaran di kelas, bagaimana cara melakukan assesmen awal, proses dan akhir pembelajaran. 

Melalui forum ini, KKG tidak hanya menjadi wahana pengembangan profesionalisme guru, tetapi juga ruang strategis untuk memastikan bahwa transformasi kebijakan nasional dapat terimplementasi secara efektif di tingkat akar rumput pendidikan. 

Diharapkan, hasil sosialisasi ini mampu mendorong peningkatan kualitas perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian Profil Pelajar Pancasila serta penguatan budaya sekolah yang transformatif. 

(Red/*)