Soppeng, Celebesindo.com, Kabupaten Soppeng kembali menunjukkan taringnya sebagai lumbung jagung utama di Sulawesi Selatan. Hingga Mei 2025, total produksi jagung di daerah ini mencapai 124.458 ton, hasil dari panen di atas lahan seluas 6.506 hektare.
Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, S.E., memimpin langsung panen raya jagung serentak kuartal kedua yang digelar di Kecamatan Marioriwawo.
Kegiatan ini menjadi bukti keberhasilan para petani lokal dalam menjaga bahkan meningkatkan produktivitas komoditas unggulan ini.
"Kita panen di Marioriwawo, yang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan produksi,” ujar Bupati Suwardi.
Secara khusus, produksi jagung di Mei 2025 saja tercatat sebanyak 39.036 ton dengan rata-rata produktivitas 6 ton per hektare.
Angka ini menunjukkan tren positif dibanding tahun sebelumnya: dari 140.466 ton di 2023, meningkat menjadi 182.031 ton di 2024.
Meski begitu, Bupati mengakui tantangan tetap ada, terutama fluktuasi harga saat panen raya. Sebagai solusi, pemerintah daerah telah menetapkan harga pembelian jagung sebesar Rp 5.500/kg (kadar 14%).
“Harga Rp 4.000 saja petani sudah senang, apalagi Rp 5.500. Ini bentuk dukungan nyata kami,” tambahnya.
Tak hanya itu, untuk menjawab keluhan soal penampungan pascapanen, pemerintah kini bekerja sama dengan Bulog yang menyediakan gudang penyimpanan.
Hal ini memastikan jagung petani terserap maksimal tanpa kekhawatiran.
Panen raya kali ini juga dihadiri oleh Dandim 1423 Soppeng Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, Waka Polres Kompol Sudarmin, dan jajaran lainnya, menunjukkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung pertanian daerah.
Dengan luas tanam jagung mencapai 21.620 hektare per tahun, pemerintah Kabupaten Soppeng menegaskan komitmennya menjadikan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal, lengkap dengan program dan kebijakan yang pro-petani.
(Red)