Sidrap Ditetapkan Jadi Percontohan Nasional Pembentukan Brigade Pangan Non-Rawa -->

Translate


Sidrap Ditetapkan Jadi Percontohan Nasional Pembentukan Brigade Pangan Non-Rawa

CELEBESINDO
Kamis, 19 Juni 2025


Sidrap, Sulsel, Celebesindo.com, Kementerian Pertanian (Kementan) RI tak henti mendorong penguatan ketahanan pangan nasional. Lewat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), langkah strategis terus dilakukan, salah satunya dengan mempercepat pembentukan Brigade Pangan di wilayah optimalisasi lahan (oplah) non-rawa.


Program ini menjadi bagian dari upaya masif dalam menciptakan sistem pangan yang tangguh dan mandiri, sekaligus menjawab tantangan sektor pertanian di tengah perubahan iklim dan dinamika ekonomi global.


Sebagai bukti keseriusan, Kementan menggelar Rapat Pemutakhiran Data Brigade Pangan, yang bertujuan untuk memastikan proses validasi dan pelaporan berlangsung tepat dan terintegrasi.


Dalam rapat itu, Kabupaten Sidrap (Sidenreng Rappang) resmi diposisikan sebagai kabupaten percontohan nasional.


“Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tapi juga kesiapan SDM dan kelembagaan di lapangan.


"Brigade Pangan adalah motor penggerak program strategis pemerintah dan jembatan antara kebijakan dan kebutuhan petani,” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.


Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menyebut Brigade Pangan sebagai sistem kolaboratif berbasis pemberdayaan.


"Mereka bukan sekadar pelaksana, tapi mitra strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional," ujarnya.


Komitmen Sidrap diperkuat lewat Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan Brigade Pangan, yang digelar Rabu malam (18/6) di Baruga Rumah Jabatan Bupati. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif.


Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh kunci, seperti Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Serealia Amin Nur, Ketua DPRD Sidrap Takyuddin Masse, penjabat Sekda, para camat, kepala desa, hingga perwakilan petani.


Dalam pemaparannya, Bupati menyampaikan target ambisius: pembentukan 111 brigade pangan, terdiri atas 90 brigade baru dan 21 brigade eksisting dari program oplah rawa.


Lebih dari itu, ia mengusulkan pelibatan 1.350 petani muda lokal untuk menjadi bagian dari program ini.


“Saya ingin anak muda Sidrap ambil bagian. Mereka harus jadi petani modern, petani masa depan dengan pendapatan yang menjanjikan,” tegas Syaharuddin.


Kepala BBPP Batangkaluku menambahkan bahwa model brigade pangan non-rawa mencakup pengelolaan pertanian dari hulu ke hilir, termasuk penggilingan padi dan proses pascapanen. Hal ini menjadi pembeda utama dari pendekatan sebelumnya yang lebih terbatas pada sisi hulu.


Langkah ini bukan hanya strategi jangka pendek, tapi bagian dari konsolidasi menyeluruh antara pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pangan nasional.


Dengan validasi data yang presisi dan kolaborasi lintas sektor, Brigade Pangan diyakini akan menjadi ujung tombak dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan adaptif di tengah tantangan zaman.


(Red/YM)