Kasat Narkoba Polres Soppeng Menyapa Guru-Guru SMAN 2 Cangadi, Menanam Kesadaran Tangkal Narkoba -->

Translate


Kasat Narkoba Polres Soppeng Menyapa Guru-Guru SMAN 2 Cangadi, Menanam Kesadaran Tangkal Narkoba

CELEBESINDO
Selasa, 17 Juni 2025


Soppeng, Celebesindo.com, Pagi itu, suasana di SMAN 2 Soppeng terasa berbeda. Di luar, matahari menyapa lembut tanah Cangadi. Di dalam ruang pertemuan sekolah, suasana jauh lebih hangat, bukan karena cuaca, tetapi karena hadirnya sebuah misi penting yakni menyalakan kembali kesadaran akan bahaya narkoba.


Rabu pagi (18/6), para guru dan tenaga pendidik duduk berjejer rapi, menyimak dengan serius suara yang datang dari depan ruangan.


Bukan suara guru yang biasa mereka dengar, melainkan suara yang datang dari balik seragam coklat kepolisian. Kasat Narkoba Polres Soppeng, AKP Heriyadi Nur, S.E., M.M., berdiri di hadapan mereka, tak sekadar memberi penyuluhan, tapi membangun dialog yang menyentuh nalar dan nurani.


“Narkoba tidak hanya merusak tubuh, tapi juga mengikis tanggung jawab sosial dan moral penggunanya,” ujarnya lantang.


“Dan generasi muda, pelajar-pelajar kita, adalah yang paling rentan.”, ungkapnya.


Pernyataan itu menggantung sejenak di udara. Para guru terdiam, seolah mengulang kembali wajah-wajah muda yang setiap hari mereka jumpai di kelas.


Anak-anak yang haus akan perhatian, mudah percaya, dan belum tentu tahu batas antara pengaruh dan pilihan.


Pendidikan, dalam penyuluhan ini, diangkat sebagai benteng pertama. AKP Heriyadi menegaskan pentingnya peran guru sebagai pengawas, pendengar, dan pembimbing yang bisa lebih dulu mendeteksi tanda-tanda penyalahgunaan narkoba sebelum semuanya terlambat.


Bukan dengan kecurigaan, tapi dengan kepekaan dan kepedulian.


Kepala UPTD SMAN 2 Soppeng, Andi Musafir, S.Pd., M.Si, menyambut penyuluhan ini dengan antusias.


“Kegiatan seperti ini bukan hanya perlu, tapi mendesak. Dunia pendidikan tidak bisa sendiri dalam menghadapi persoalan besar seperti narkoba. Kami butuh mitra, dan Polres Soppeng menjawab itu.”ucapnya.


Dukungan juga datang dari Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., yang menyampaikan bahwa guru bukan sekadar pengajar, tetapi agen perubahan.


“Pendidikan bukan cuma soal pengetahuan. Ia adalah proses membentuk karakter. Dan di tengah ancaman narkoba, karakter adalah tameng terbaik,” ungkapnya.


Penyuluhan itu ditutup tanpa tepuk tangan meriah, tapi dengan perasaan yang berbeda.


Ada sesuatu yang tumbuh di ruangan itu, kesadaran baru, rasa tanggung jawab yang lebih besar, dan keyakinan bahwa menjaga generasi muda adalah tugas bersama.


Dan hari itu, di SMAN 2 Soppeng, langkah kecil telah diambil. Langkah yang semoga disusul banyak langkah serupa di sekolah-sekolah lain. Karena dalam menghadapi ancaman narkoba, bukan seberapa keras kita menolak yang paling penting, tetapi seberapa dini kita peduli.


(Red/YM)