Soppeng, Celebesindo.com,
Hari ini genap 100 hari sejak H. Suwardi Haseng dan Ir. Selle KS Dalle mengemban amanah rakyat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Soppeng. Jum'at (30/5/225).
Seratus hari yang tak hanya diwarnai oleh kerja keras, tetapi juga oleh keberanian menepati janji, di tengah tantangan yang tak kecil.
Mereka menyebut diri sebagai pasangan SUKSES, bukan karena gelar atau jabatan, tapi karena keyakinan bahwa pemimpin yang baik adalah yang berpihak dan hadir untuk rakyat, bahkan sebelum rakyat sempat bersuara.
Dan dalam seratus hari itu, langkah mereka tak gembar-gembor, tapi setiap langkah mengakar.
Setiap keputusan adalah bukti bahwa pemerintahan ini bukan hanya ada di atas meja, melainkan di tengah-tengah kehidupan warga Soppeng.
Dari Sawah yang Terang, Hingga Rumah Singgah yang Menenangkan
Bayangkan seorang petani di pinggiran Soppeng yang selama ini harus mengolah sawahnya dalam keterbatasan.
Kini, ia melihat tiang listrik berdiri tegak di petaknya. Program Listrik Masuk Sawah bukan hanya simbol pembangunan, tapi bentuk nyata keberpihakan.
Di sudut lain, seorang anak dari keluarga tak mampu akan memasuki sekolah tahun ini.
Tapi ia tak lagi cemas soal sepatu atau tas, karena janji seragam gratis benar-benar ditepati. Dana memang terbatas, tapi tekad pemimpin tak bisa dibatasi.
Di pusat kota Makassar, jauh dari tanah kelahirannya, seorang ibu menunggui anaknya yang dirawat di rumah sakit.
Dulu ia tidur di emperan, kini ia punya tempat bernama Rumah Singgah Soppeng, lengkap dengan ambulance yang bisa menjemput tanpa biaya.
Ketika Anggaran Terbatas Tak Menghalangi Kepedulian
Pemerintah pusat memang memangkas anggaran infrastruktur, tapi Suwardi-Selle tak menyerah.
Mereka menyisihkan dana, menyusun ulang APBD, dan menyelamatkan 19 sekolah rusak serta membangun 3 puskesmas, karena mereka tahu, pendidikan dan kesehatan adalah napas masa depan.
Di RSU La Temmamala, warga perlahan mulai merasakan perubahan. Antrian lebih tertib, obat tak lagi langka, dan utang rumah sakit yang dulunya menggunung kini hampir lunas. Semua itu berkat penataan manajemen yang dilakukan sejak hari pertama menjabat.
WTP ke-11 dan UHC Premium, Melanjutkan Prestasi, Merawat Janji
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-11 kalinya diraih Soppeng. Meski sebagian besar adalah hasil kerja pemerintahan sebelumnya, pasangan SUKSES tak lepas tangan.
Mereka bekerja siang malam menyiapkan dokumen, memastikan tak ada data yang tertinggal. Karena mereka percaya: warisan kebaikan harus dijaga, bukan diabaikan.
Tak kalah penting, status UHC Premium tetap dipertahankan. Soppeng masih menjadi satu dari sedikit daerah di Indonesia yang warganya bisa cuci darah dan berobat jantung tanpa biaya. Karena bagi SUKSES, kesehatan rakyat tak boleh jadi beban.
Seratus Hari Pertama, Seribu Harapan ke Depan
Suwardi dan Selle tak pernah menjanjikan keajaiban dalam 100 hari. Tapi yang mereka berikan adalah arah, bukti, dan ketulusan.
Mereka membuka lembaran baru pemerintahan dengan semangat efisiensi, empati, dan kerja nyata.
Hari ini, rakyat Soppeng tahu, mereka tak salah memilih.
Dan jika ini baru permulaan, maka harapan itu benar-benar telah menemukan rumahnya.
Soppeng bergerak. Soppeng berubah. Karena cinta tak selalu dinyatakan dalam kata-kata. Kadang, cukup dalam bentuk seragam gratis, jalan yang diperbaiki, atau listrik yang menyala di ujung sawah.
Redaksi
“Kami menulis untuk menyuarakan yang bekerja, bukan sekadar yang berkata-kata.”
(**)