Bupati Soppeng Panen Bawang Merah di Luar Musim, Tantang Tradisi dan Raih Keuntungan Tinggi -->

Translate


Bupati Soppeng Panen Bawang Merah di Luar Musim, Tantang Tradisi dan Raih Keuntungan Tinggi

CELEBESINDO
Rabu, 29 Januari 2025

Soppeng, Celebesindo.com, Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE, kembali menunjukkan jiwa petarungnya dengan melakukan panen bawang merah di luar musim, sebuah langkah yang dianggap tidak biasa dan bahkan “gila” dalam dunia pertanian. Rabu (29/1/2025). 

Didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Soppeng, Aryadin Arif, Bupati Kaswadi membuktikan bahwa inovasi pertanian bisa menantang musim dan tetap menghasilkan keuntungan besar bagi petani.

Selama ini, petani di Soppeng hanya berani menanam bawang merah menjelang musim kemarau karena tanaman ini sangat rentan terhadap busuk umbi dan layu fusarium saat musim hujan. 

Namun, Bupati Kaswadi justru berani menerapkan budidaya bawang merah di tengah musim hujan—sebuah langkah yang di luar kebiasaan.

“Petani kita terbiasa takut menanam saat musim hujan karena risiko penyakit tinggi. Tetapi kalau kita terus takut, kapan kita bisa maju? Dengan strategi yang tepat, musim bukan lagi halangan,” ujar Bupati Kaswadi di lokasi panen.

Keberanian ini ternyata membuahkan hasil. Dari segi hukum ekonomi, langkah ini sangat menguntungkan karena produksi bawang merah nasional cenderung turun di musim hujan, menyebabkan harga melambung tinggi. 

Dengan demikian, petani yang mengikuti strategi ini bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan saat panen di musim kemarau, ketika pasokan melimpah dan harga turun.

Plt. Kadis Ketahanan Pangan dan Perkebunan Soppeng, Aryadin Arif, mengapresiasi strategi Bupati Soppeng yang berani keluar dari pola tradisional. 

“Ini adalah inovasi luar biasa dalam dunia pertanian. Dengan pendampingan dan teknologi yang tepat, petani bisa tetap sukses meskipun menanam di luar musim,” ujarnya.

Kesuksesan panen ini juga didukung oleh penggunaan teknik budidaya modern, seperti pemilihan varietas unggul yang tahan penyakit, pengelolaan drainase yang baik, serta perlakuan khusus terhadap tanaman untuk mencegah busuk umbi dan layu fusarium.

Panen bawang merah di luar musim ini menjadi bukti bahwa pertanian di Soppeng tidak hanya mengikuti kebiasaan lama, tetapi berani berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dengan kepemimpinan yang berani dan strategi yang tepat, Soppeng semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

(Red)