Gowa, Celebesindo.com, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus menggenjot kualitas SDM pertanian melalui berbagai program unggulannya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan SDM pertanian harus siap menghadapi potensi darurat pangan. Sebab, SDM dan pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak pembangunannya.
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," kata Amran melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Mei 2024
Lewat program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI), BPPSDMP menggelar Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian Bagi Petani Program READSI, Kamis, (1/8/2024)
Plt. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan, bahwa perubahan paling bermakna yang dialami oleh para penerima manfaat READSI, yakni perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, yang dilanjutkan dengan perubahan praktik melalui penerapan atau adopsi teknologi.
“Hal ini sejalan dengan konsep perubahan yang ingin diwujudkan melalui READSI, sehingga tercipta perubahan dalam kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang antara lain dicirikan dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan petani,” kata Dedi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan BPPSDMP selaku Manajer READSI, Andi Amal Hayat Makmur dalam laporannya menerangkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 244 petani dari 13 Kabupaten di Wilayah READSI.
"Harapannya bahwa pelatihan ini bisa meningkatkan bisnis kelompok terutama kelompok-kelompok tani di wilayah program readsi yang telah diidentifikasi masing-masing komoditas unggulan kelompok berdasarkan Kabupaten masing-masing," ungkapnya.
Lanjut Amal, bahwa potensi komoditas pertanian di masing-masing kelompok tani dapat diarahkan bukan hanya dijual saat panen, melainkan juga bisa ditingkatkan nilainya melalui hasil pengolahan pertanian yang selanjutnya diarahkan pada bisnis kelompok.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 7 (tujuh) hari ini, para petani akan dibekali ilmu oleh Widyaiswara, Praktisi, maupun Akademisi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian selaku Direktur Program READSI, Muhammad Amin dalam sambutannya mengatakan agar pelatihan tersebut lebih banyak berorientasi pada hilirisasi sehingga nilai jual produk pertanian dapat meningkat dan juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
Muhammad Amin menyebut 3 harapan dari pada pelatihan tersebut yaitu, "mencetak generasi-generasi yang memiliki pengetahuan terhadap produk di pasca panennya, meningkatkan perolehan devisa bagi negara termasuk pendapatan daerah, dan berkembangnya investasi bagi pedesaan," harapnya.