Makassar - Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum ingin fokus menatap Pilgub Sulsel 2024, meski demikian Golkar disebut punya budaya memprioritaskan Ketua DPD I Golkar di wilayah pemilihan untuk diusung sebagai calon.
Saat ini Wali Kota Parepare Taufan Pawe menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Dengan begitu, kans Taufan Pawe untuk diusung sebagai calon gubernur Sulsel 2024 terbuka lebar.
"Biasanya itu diprioritaskan kepada kader Golkar, khususnya ketua Golkar, baik itu (untuk) gubernur maupun kepala daerah.
"Kecuali kalau misalnya tidak mau atau yang bersangkutan tidak bekerja baik," ujar Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Marzuki Wadeng kepada detikSulsel, Jumat (3/3/2023).
Marzuki juga menyebut hal lain yang akan menjadi penilaian kepantasan kader untuk diusung sebagai calon dilihat dari hasil survei.
Dia menegaskan survei tersebut dilakukan oleh DPP sendiri, bukan dari masing-masing kader.
"Tentunya juga kalau seperti yang lalu itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh DPP, bukan yang dilakukan oleh masing-masing calon yang mau maju," terangnya.
Marzuki menegaskan bahwa Golkar mengusung calon bukan berdasarkan suka atau tidak suka, namun calon yang dipilih akan dilihat dari berbagai sisi.
"Golkar mengusung itu bukan like and dislike tapi mengusul mau menang. Mengusung orang yang bisa menang baik dari segi kualitas, kapasitas, maupun dari segi finansialnya. Jadi semua itu menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.
"Memang kesiapannya secara utuh belum. Makanya sampai sekarang ini Golkar itu belum mengeluarkan baik DPP terkait dengan Pilkada. Semuanya fokus kepada Pilpres dan Pileg," terangnya.
Marzuki kemudian mengatakan jika DPP Golkar sudah menginstruksikan kader partai, termasuk ketua partai di daerah untuk ikut dalam kontestasi Pileg. Instruksi ini dimaksudkan untuk menambah basis suara di setiap daerah.
"Mereka itu diusung untuk maju di Pileg bukan tujuannya untuk melihat siapa yang bisa jadi gubernur, tidak. Tetapi bagaimana untuk menambah, meningkatkan suara Golkar di masing-masing daerah," terangnya.
(Red/dtk)