Sultra, Celebesido.com, Kasus,_Seorang Aktivis sosial samudera nama disematkan menerangkan secara gamblang seputar informasi pengadaan barang dan jasa alat kesehatan covid-19 khususnya pengadaan tempat cuci tangan tahun kegiatan 2021.
Kegiatan tersebut menggunakan APBN dana desa 8% tahun 2021. Di Tinondo sebanyak 8 pengelolaan Dana Desa terkuak berkasus menyeret keterlibatan H. Ahmad, S.Pd dalam pengadaan tersebut, demikian, diungkapkan samudera, belum lama ini.
Samudera mengaku informasi ini ia peroleh melalui sejumlah kepala Desa di kecamatan Tinondo, Kolaka Timur, Sultra.
"Kades Yang menyebut bahwa Camat Terlibat, selain itu pengadaan barang dan jasa tersebut hampir setiap Desa dianggarkan sebesar Rp 4.000.000.00,- intinya Antara Rp3.500.000.00,- dan Rp4.000.000.00,- anggaran setiap satu paket tempat cuci tangan berkapasitas bervolume 300 liter air.
Sementara menurutnya pihak toko menyebut harga Tandon volume 300 liter, harganya tidak sampai sebesar satu juta.
Sedang pihak pembesian (rangka komplit) juga tidak sampai menelan anggaran satu juta rupiah.
Keterlibatan H. Ahmad pucuk pimpinan pemerintah kecamatan Tinondo sangat berdampak mempengaruhi indikasi kasus korupsi pada pengadaan tandon Air Tersebut. Sejumlah RAB patut diduga disulap oleh konco-konco camat Tinondo kala itu.
Bayangkan di desa Talata Budiman Kades Talata menyebut sebesar Rp. 4juta rupiah satu paket padahal sebenarnya kata Budiman RAB Nya hanya sebesar Rp3. 500.000.00,- tetapi ada katanya tambahan Rp500.000,- demikian ditirukan ungkapan Budiman dalam informasi kasus ini.
"Ada puluhan paket di Desa Talata. Begitu juga di Desa Tutuwi, dan desa Ameroro serta desa tetangga lainnya. Semuanya berjumlah hampir puluhan paket", kuncinya. (MS.Tim satu rasa pers)